— PROLOGUE
F A T E S
By Hermosavida
____________________
Hari kelahiran seorang bayi dari kerajaan Hellicon membuat seluruh penduduk negeri bersorak gembira. Festival penyambutan kelahiran pun di adakan, mulai dari di bukanya food street di sepanjang jalan besar kota Hellicon sampai ke acara penerbangan lampion pada malam ketiga.
Bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan serta di beri nama Min Hayeon, dan rakyat kota pun dengan penuh suka cita mengirimkan doa untuk sang putri. Dan kini kebahagiaan kerajaan pun lengkap setelah mereka memiliki pewaris tahta.
Para penduduk kota pun menaruh harapan yang sama besar pada sang putri. Di harapkan ia bisa menjadi teladan bagi seluruh wanita di kota, menjadi pelita bagi rakyat kecil serta menjadi simbol kekuatan untuk setiap wanita.
Dan keinginan itupun terwujud setelah dua puluh tahun, sang putri kerajaan kini sudah tubuh menjadi wanita dewasa yang begitu jelita, tangguh dan berani. Ia merupakan simbol kekuatan bagi wanita dan merupakan ketua dari komunitas para wanita.
"Latihannya udah cukup, kita harus kembali kalau enggak mau di beri peringatan sama Taesuk ssaem." ujar seorang pria yang tengah berada di atas pelana kuda nya, ia adalah sang pewaris tahta. Min Yoongi namanya.
Mereka tengah latihan berkuda di sebuah hutan dekat istana, itu merupakan agenda rutin yang selalu di lakukan oleh kakak beradik ini setiap pagi atau sore.
Sang adik hanya mengangguk pelan dan bergerak untuk memutar balik arah bersama dengan kudanya, bersama dengan sang kakak yang mengendarai kudanya di belakang.
Saat mereka kembali, di depan istana sudah ramai dengan beberapa orang. Mereka adalah penduduk kota yang berkumpul di depan istana untuk melihat sesuatu yang menarik.
Hayeon dan Yoongi pun menghentikan laju kuda mereka dan menatap bingung kearah kerumunan penduduk. Maka dari itu mereka memutuskan untuk turun dari atas kuda mereka.
Saat keduanya menghampiri kerumunan itu, para penduduk kota pun membukakan jalan untuk keduanya sambil membungkuk hormat. Dan tepat di depan mereka berkumpul para petinggi negeri yang tengah berdiskusi dengan raja dan permaisuri nya di taman istana.
Mereka terlihat membawa gulungan besar perkamen serta koper berwarna hitam yang ada di sisi salah satu petinggi negara.
"Hahaha... Iya, saya juga berharap kalo yang mulia menyetujui tentang ini. Saya akan sangat tersanjung karena yang mulia mau mengembalikan tradisi ini kembali." ujar salah seorang petinggi negeri, ia adalah walikota Hellicon.
Raja terkekeh pelan, "Tentu saja aku harus menyetujuinya, ini adalah tradisi. Harus kembali di ingat oleh generasi muda, agar tradisi ini terus bisa di kenal oleh anak cucu kita nanti."
Dan mereka pun tertawa bersama. Melihat Hayeon dan Yoongi yang datang menghampiri mereka, para petinggi negeri itupun membungkuk tanda hormat. Sedangkan raja dan permaisurinya tersenyum menyambut kedua putra putri mereka.
"Ada apa? Di luar ada banyak penduduk kota." Yoongi bertanya lebih dulu. Ia adalah calon raja, maka ia selalu di ajarkan untuk bicara lebih dulu di banding adiknya dan itu sudah merupakan suatu ketentuan.
"Begini yang mulia, kami datang untuk meminta persetujuan kepada raja untuk membuka kembali tradisi Asteri yang sudah lama tidak di adakan. Tujuan di bukanya tradisi ini untuk membantu para putri kerajaan untuk menjadi lebih disiplin dan mengerti makna hidup. Sama seperti para pangeran yang setiap tahun selalu melakukan tradisi luminosa." jelas sang perdana menteri mewakili beberapa petinggi yang juga hadir.
"Apa sudah mendapatkan persetujuan dari kerajaan lain?" Yoongi kembali bertanya.
"Belum, karena kami menganggap kerajaan Hellicon adalah kerajaan paling besar. Sudah tentu harus di utamakan persetujuan nya, dan setelah ini kami akan melanjutkan perjalanan menuju kerajaan berikutnya." balas sang perdana menteri.
Yoongi hanya mengangguk paham, kemudian pandangannya beralih pada sang adik. "Kami tidak bisa berlama-lama, kami harus membersihkan diri. Untuk itu kami undur diri."
Ia berbicara untuk mewakili adiknya, kemudian ia bersama dengan sang adik dan beberapa dayang masuk ke dalam istana untuk membersihkan diri.
Dan sekitar dua minggu setelah perdana menteri dan walikota Hellicon datang ke istana. Mereka akhirnya mendapatkan kabar bahwa tradisi Asteri akan kembali di adakan, dan akan di buka dua hari lagi bersamaan dengan bulan purnama.
Seluruh dayang sibuk mempersiapkan segala sesuatu keperluan, mulai dari mempelajari pengetahuan tentang tradisi ini, pakaian yang harus di gunakan, dan banyak lagi hal yang harus di siapkan.
"Aku harap kamu baik-baik saja, putriku. Bawalah dayang Hyeon bersamamu nanti." ujar sang permaisuri dengan raut khawatir yang begitu kentara sekali di wajahnya.
Hayeon tersenyum, "aku akan baik-baik saja. Tanpa dayang pun aku bisa mengurus diriku, ibu. Aku tidak akan membuatmu khawatir, aku janji." ujar Hayeon pada ibunya yang masih menunjukkan raut khawatir yang begitu jelas.
"Kalau begitu, jaga dirimu. Gunakan ini untuk memberikan tanda pada kami." Permaisuri memberikan sebuah tongkat panjang berwarna merah, yang bila di pukul ujung nya akan mengeluarkan api pada ujungnya yang lain.
Hayeon tersenyum dan mengangguk, kemudian ia memeluk ibunya dan berpamitan. Ia masih harus belajar untuk mengetahui lebih dalam tentang tradisi ini, walau saat sekolah ia mempelajari sejarah dengan baik.
[]